Saturday, October 4, 2008

Chocolate Museum Cologne

Ini masih salah satu oleh oleh dari trip saya ke Cologne, German.
Selain dari indahnya arsitektur gereja gereja, dinginnya udara dan damainya berjalan di pinggir sungai Rhein, rasanya kurang ok kalau belum mampir ke Schokoladen museum di pinggiran sungai, tidak jauh dari pusat kota. Apalagi saya adalah salah satu fans berat segala sesuatu yang berhubungan dengan coklat. :) Hanya sayang anak anak saya tidak ikut....
Schokoladen Museum ini berdiri megah dengan arsitektur yang modern di tepi sungai, paling asik menuju museum ini dengan berjalan kaki. Mudah untuk menemukan museum ini, tapi hati hati dengan jam bukanya. Saya ke sana pada hari Sabtu pagi jam 10, dan ternyata kalau Sabtu dan Minggu jam bukanya mundur jadi jam 11. Alhasil menunggu deh dibawah hujan gerimis...
Begitu masuk, aroma coklatnya sudah terasa, dan kebetulan pada saat saya kesana ada exhibition 100 tahun coklat Toblerone. Jadi bisa melihat sekilas tentang sejarahnya si coklat segitiga ini, dan packaging packagingnya waktu jaman dulu.
Begitu beli tiketnya (sekitar 6.5 Euro), bisa ambil gratis coklat mini Lindt di depan kasir, mmm..
lalu berjalan sedikit, ada lift keren berbentuk bulat yang naik turun ditengah tengah tangga berputar, otomatis teringat bahwa German adalah negara berteknologi canggih. (Di toilet yang sederhana pun keran airnya bermerek Grohe :)Di tengah tengah lorong, langkah kami terhenti lagi untuk mengambil coklat gratis berbentuk bulat...waduh...rasa bersalah langsung menyergap...naik berapa kilo ya...?
Tak lama di depan terlihat satu ruangan kaca berisi pohon pohon tropis, rupanya mereka ingin simulasi suasana dan temperatur di daerah tropis, tempat pohon Cocoa berasal. Begitu kita melangkah masuk terasa perbedaan drastis temperatur, dari hawa dingin menyejukan di luar, tiba di dalam jadi panasss...serasa di Jakarta... buru buru kami melangkah keluar.

Ruangan utama di museum ini adalah tempat di mana mereka memajang mesin mesin pengolah coklat, mulai dari proses pengolahan biji coklat sampai dicairkan, dicetak dan di packaging, dan diperagakan oleh beberapa wanita paruh baya berseragam putih putih.
Kemudian di sisi lain ruangan ini terdapat satu mesin coklat fountain emas yang keren abis, dibuat seperti pohon futuristis dengan buah cocoa emas mengilap. Di depannya ada beberapa petugas ramah yang menawarkan wafer stick untuk dicelupkan ke dalam fountain coklat tersebut... makan coklat lagiiii...

Selesai dari ruangan ini, kami menuju ke atas untuk melihat lihat artefak jaman Aztec yang memperlihatkan bahwa budaya coklat ini sudah terbentuk dari beratus ratus tahun yang lalu.
Favorit saya di ruangan atas ini adalah ruangan contoh toko toko coklat di jaman dulu, authentic sekali, dengan dus dus packaging coklat yang vintage.

Terakhir, sudah pasti kami mampir ke chocolate cafe di bawah dan memesan Hot Chocolate dan sepotong kue signature dari Museum ini ...yummmmm.
Dan sebelum pulang, tidak lupa belanja di supermarket coklat di sebelah cafe tersebut untuk oleh oleh anak anak di rumah :)

No comments:

Post a Comment